Lihatlah, masak ia begitu berani tadimenyentuh kepala Junior saat memijat perut. Sial. Video bokep Wiendatang. Si Junior sudahmengeras. Hidungnya tidak mancungtetapi juga tidak pesek. kataku sambil menancapkan Junioramblas seluruhnya.Si Nina, yang tadi. Mobil melaju. Turun tidak, turun tidak, aku hitung kancing.Dari atas: Turun. Sopir menepikankendaraan persis di depan sebuah salon. Ayo..!Mbak.., pahaku masih sakit nih..! Ya, seseorang toh dapat saja lupa padasesuatu, juga pada sapu tangan. Ya sekarang..! Dari iramanya bukan sedangberjalan. Masih melongo.Itu jendelanya dirapetin dikit.., katanya lagi.Ini..? Akudipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Napasnyatersengal. Ia malah melengos. Kaki disandarkan didinding. Ia tersenyum melihatku.Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan, katanya.Ia mencaricari. Aku memandang ke arah lainmengindari adu tatap. Ini garagara ibukumenyuruh pergi ke rumah Tante Wanti. Kakikusandarkan di tembok yang membuat ia bebasberlamalama membersihkan bagian belakang pahaku.Mulutnya persis di depan Junior hanya beberapa jari.Inilah kesempatan itu. Akudipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Haruskahkujawab sapaan itu?
