Ia tidak bercerita apa-apa. Video bokep Dadaku berguncang. Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat. Ia tersenyum ramah. Kali ini dengan telapak tangan. Aku tahu di mana ruangannya. Alamak.., jauhnya. Lalu ia memijat lutut. Kali ini dengan telapak tangan. Ia masih dingin tanpa ekspresi. Bibirku melumat bibirnya.“Jangan di sini Sayang..!” katanya manja lalu melepaskan sergapanku.“Masih sepi ini..!” kataku makin berani.Kemudian aku merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Seperti kulihat ketika ia baru naik tadi, setelah mengejar angkot ini sekadar untuk dapat secuil tempat duduk.“Terima kasih,” ujarnya ringan.Aku sebetulnya ingin ada sesuatu yang bisa diomongkan lagi, sehingga tidak perlu curi-curi pandang melirik lehernya, dadanya yang terbuka cukup lebar sehingga terlihat garis bukitnya.“Saya juga tidak suka angin kencang-kencang. Ia memulai pijitan.
