Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Bokep “Tunjukkan bahwa kau suka. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Bahkan sempat kulirik bayangan lipatan bibir di balik segitiga tipis itu.“Suka?” Aku mengangguk sambil mengangkat kaki kiri Mbak Lia ke atas lututku.Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Ia selalu mengenakan blus dan rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.Aku merinding. Mengelus-elus pergelangan kakinya. OK?”Aku mengangguk. Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yang berwarna pink. Kadang-kadang lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya. Walau bagian bawah roknya lebar, tetapi aku dapat melihat pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Dan dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya.Mbak Lia menopangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya.

