Mungkin tidak lama lagi mbak Juminten mencapai klimaks. Bokep “Mbak..mbak..hati2 klo ngomong..”Aku menghela nafas menahan gejolak batin. “Sebetulnya saya gak tega mbak, tapi entahlah..itu yg ada dalam otak saya sekarang..terserah mbak de..”Jawabku dengan tenang. Mbak Juminten telah berhenti menangis, matanya terpejam, hanya terdengar suara nafasnya yg terputus2, buah dadanya bergoyang2 mengikuti gerakanku. Aku ingin menikmati peristiwat ini lebih lama, aku mengaduk2 kewanitaanya perlahan serta lembut. Untuk kebutuhan bersih-bersih rumah serta mencuci pakaian aku mempekerjakan seorang pesuruh harian, mbak Juminten.Wanita ini berumur 44 tahun, hitam manis, tinggi skitar 160 serta tubuhnya sedikit gempal. Mbak Juminten memutar-mutar pinggulnya berusaha segera meraih akhir perjuangan. “.. “Yaa klo utk bisnis kenapa gak mbak, sama2 bantu..saya jg kelak minta harga diskon dong..hehe..” Jawabku. Namaku Agus, 28 tahun, kisah ini terjadi 3 tahun lalu ketika aku mengawali karir baru sebagai auditor di PTPN IV di kawasan perkebunan Teh di Jawa Barat.Aku tinggal seorang diri di rumah dinas mungil serta asri semi permanen




















