Di dalam perjalanan kami ngobrol dan sambil bersendau gurau.“Pit.., namamu Pipit. Aku dan Pipit saling menatap, tak habis pikir kenapa ada kesempatan yang tak terduga datang beruntun untuk kami, tak ada rencana, tak ada niat tahu-tahu kami hanya berdua saja disebuah rumah yang kosong ditinggal pemiliknya.“Mas, mending kita tunggu saja yah.. Bokep sex Khabar terakhir tentang Pipit aku dengar setahun yang lalu, bahwa Pipit sudah pulang kampung, bukan sendiri tapi dengan seorang anak kecil yang ditengarai sebagai hasil hubungan gelap dengan majikannya semasa bekerja di negeri Jiran itu. Merasa ada perimbangan, aku tak canggung-canggung lagi aku buka saja kancing bajunya. Tangannya meraba tonjolan dicelanaku dan terus meremasnya seiring desahan birahinya. Pipit menatapku.“Mas.. Tungguin sebentar ya..”Aku tidak jadi menstater dan sambil membuka pintu mobil aku tersenyum karena inilah saatnya aku bisa puas mengenal si Pipit. Tapi terus meng-erat lagi, erat lagi.. Dia tersenyum..“Mas, minum dulu.. sudah ya Lik..”Habis berkata begitu Ugi langsung lari ngeloyor mungkin langsung buru-buru mau




















