Kesel juga aku dibilang masih kecil. Bokep “Hmmh.., mymmynm..”, Sayang Mas
Zani sepertinya tidak profesional, cara
menciumnya walau pelan, terlalu
tergesa menuju ke bawah. Mas Zani ketika itu
mengenakan T-Shirt yang di bagian
kerahnya cuma ada dua kancing, so
karena Mas Zani terlalu besar
badannya (gemuk) maka Yeyen
cuma menyingkapkannya dari bawah
lalu menciumi dadanya yang montok
dan putih. Rambut di kemaluan
Yeyen cukup tipis, sehingga
memudahkan Mas Zani menjilatinya
sepuasnya. Lalu aku berusaha meyakinkan
mereka, “Jangan kuatir lah.., aku
sudah biasa kok ngeliatin ginian..”
Akhirnya setelah beberapa
perdebatan ringan dan berkat
kelihaianku berdiplomasi mereka
mengijinkan juga aku untuk di dalam
kamar saja, tapi dengan syarat aku
tidak boleh macam-macam apalagi
melaporkan ke orang tuanya. Ahh..,
aku benar-benar merasa serba salah
waktu itu, dan mereka tidak
mengacuhkanku sama sekali. “Sialan!” pikirku,
“Ngapain juga gitu ahh.. Lalu setelah mobil diparkir, kami
bertiga masuk ke tempat kosnya dan
langsung masuk kamarnya. “Ahh.., Hmm.., Hmm..”,
Mereka berdua saling melenguh
setiap kali Mas Zani memainkan
lidahnya di atas payudara dan puting
susu Yeyen. Sesekali Yeyen melihat ke arahku,
mungkin memeriksa apakah aku
mulai terangsang, dan memang
benar aku terangsang.
