“Jika lu mau proyek ini goal, puasin gue sekarang.. Kumasukkan perlahan. Bokep ahh.. Kutahu pasti ruangan itu kedap suara, karena pintunya pun sangat tebal, duakali tebal pintu biasa kali. Kontan aku menyambutnya. Masukin sayang, aku udah nggak tahan.. ha.. “Ari.. Ah, lu bisa aja deh Ri”, sambil sedikit tertawa. Kedua pahanya terbuka, membuat aku semakin penasaran daerah yang tadinya gelap. Dihisapnya puting Silvy sambil sesekali digigitnya. Gantian kuhisap payudara Silvy, dan dia pun melenguh. aduuhh.. very much!” sambil kemudian meneguk Coke dari kalengnya. Tanggannya menarik sedikit roknya ke atas. Jantungku sedikit berdegup keras, sambil menelan ludah mataku terkonsentrasi pada daerah tadi. Kusingkapkan ke pinggir, hingga celah vagina Silvy terlihat. and proposal lu juga gue terima”, kata Silvy sambil duduk di samping kananku.




















