Aku memijatnya terus dan sedikit turun ke bawah, kali ini aku memijat pantatnya yang masih tertutup celana pendek. “Gimana, enak nggak San?” tanyaku dengan suara yang sedikit gemetar. Bokep Tiap kamar mempunyai kamar mandi sendiri-sendiri. Tanpa suara aku berhasil memanjat ke atas. Nafasku mulai memburu dan aku semakin berani saja karena Santi cuma diam dan memejamkan matanya yang bagus.Entah setan mana yang masuk ke dalam kepalaku, pijatanku turun lagi ke daerah pinggulnya dan kali ini kuturunkan celana pendek berikut celana dalamnya sampai aku bisa melihat seluruh pantatnya. oke..” Kataku, sedikit kecewa, “Aku cuma pingin loe releks dan menikmati.”
Santi cuma diam, kutafsir sikapnya sebagai undangan untuk melanjutkan pijatanku.Sekarang aku ganti strategi, aku mulai memijat payudaranya dari samping. Aku meremas pantatnya, secara perlahan lalu naik ke atas memijat pinggangnya.“San, celana loe mengganggu banget, aku buka ya?” aku memberanikan diri untuk maju s*****kah lagi.




















