Ambiyah Menjulurkan Lidahnya Yang Basah, Menunggu Pancuran Hangat Memenuhi Mulutnya

Dark comedy Ambiyah Julurkan Lidah Crot: satire, ambiguitas, dan plot absurd. Plus: penulisan licin. Bokep Minus: humor tidak untuk semua. Untuk rasa khusus. Mulai.

Lalu aku menembakkan spermaku ke wajah Chintya dan Voni, Chintya langsung menghisap kontolku sampai lemas.Akhirnya kami bertiga tergeletak lemas di atas ranjang, di depanku ada Icha, di kiriku ada Chintya, dan di dadaku terbaring tubuh Voni.“Thanx banget, Mon. Gede loh” Kata orang kedua yang masuk. Masa nganterin gitu aja pake syarat sih?” Protes Voni“…asalkan kamu mau cium aku…” Aku mulai nekat, karena memang di sekolah aku terkenal nekat.“Ih… Ada-ada aja, masa pake cium-cium segala sih??”“Ya udah, berhubung kamu cakep, aku mau cium kamu, tapi cari tempat yang sepi dong…”“Oke… Kita ke toilet belakang sekolah”“Tapi jangan apa-apain aku lagi yah…”“Iya deh… Jangan takut kalo sama aku…”Tibalah kami ke toilet belakang sekolah, di situ Voni seperti merasa ketakutan, mungkin karena takut diapa-apain, tapi aku ga peduli.“Nah… Sekarang merem dong, biar aku cium…” Katanya“Iya… Iya… Tapi kamu merem juga dong…” Suruhku“Ya udah…”Voni memejamkan matanya, bibir kami makin berdekatan, setelah cukup dekat, aku membuka mataku dan mulai mencium Voni

Ambiyah Menjulurkan Lidahnya Yang Basah, Menunggu Pancuran Hangat Memenuhi Mulutnya

Related videos