Bukan merasa dilecehkan, namun merasa nyaman. Bokep sex Lebih daripada milik suamiku. Lagi-lagi. Dan bayiku masih terlelap di dipan sebelah. Buktinya suamiku tak mau menyentuhku selama setahun ini. Sungguh cantik. Dan ia tak lagi memijat, melainkan sekarang malah meremas susuku. Mereka melanjutkan dengan kedua lenganku. Tangan si rambut hitam lebih nakal lagi. Sungguh nikmat, aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Kami berlangganan koran, dan koran yang diantar memang dimasukkan ke kotak surat. Kalau ibu berminat melanjutkan, ibu diwajibkan membayar uang muka terlebih dahulu dan sisanya bisa dicicil setiap bulan selama enam bulan masa program. Oh tidak, aku takut hamil. Setibanya di klub, aku sedikit heran, kenapa sepi sekali. Dan celananya pun juga kekecilan, bulu jembutku keluar dari atas dan kanan kiri. Tepatnya mengerjaiku. Bukan merasa dilecehkan, namun merasa nyaman. Aku mengatur nafasku, dan masih menikmati sisa-sisa kenikmatan yang barusan. Ada dua orang, yang pirang dan yang berambut hitam. “Permisi, sudah siap ibu?”
Loh kok ada laki-laki bisa masuk?




















