Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, aku mulai menjilat serta menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.“Kamu memujaku, Bay?”“Ya, aku memuja betismu, pahamu, serta di atas segalanya, yang ini..Mmuacch..” jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra. Aku menengadah.“Kurang jelas, Bay?”Aku mengangguk.Bu Lia tersenyum sambil mengusap-usap rambutku. Bokep Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi serta kedua lututnya lebih terbuka, tentu pemandangan yang ada akan lebih jelas lagi. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.“Ooh, ooh, Bayu.. Aku sedikit membungkuk agar bisa mengecup pergelangan kakinya. Lalu aku menengadah. Terasa sangat sulit menjawab pertanyaan sederhana itu. Pemandangan itu tak lama. Jangan ada setetes pun yang tersisa.. Ada segaris kebasahan terselip di bagian tengah segitiga itu. Di paha bagian belakang mulus tanpa rambut. Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yg bergerak amelr di dinding kewanitaannya. Menawan. Sebagai seorang bawahan, aku tetap memanggilnya dengan sebutan “Bu” meskipun usiaku lebih tua.Tapi baru kemarin ia memintaku untuk memanggilnya dengan sebutan “Mbak”, agar
