Di hadapan cermin saya tata rambut saya sendiri, saya pasang sanggul dan kembang, saya bedaki muka saya biar nggak kelihatan bekasbekas menangis, saya pakai lagi kemben dan kain, saya sampirkan selendang di leher. Bibir juga dikasih gincu warna merah mentereng. Bokep sex Enakh ahhDenokh uh nanti kalau udah sampai kamu njerit yang keras ya? Saya nggigit bibir, takut keluar suara macammacam dari mulut saya. Rasanya ada sesuatu yang mau keluar dari dalam badan saya Saya takut. Tapi lamalama kebiasa juga. Awalnya kami berkeliling Ibukota, sekadar mencari keramaian di mana kami bisa memperoleh beberapa lembar rupiah demi menyambung hidup.Kami biasa mulai pagipagi, menjajaki jalanjalan Ibukota untuk mencari orangorang yang mau kami hibur dengan tarian kami. Sekarang susu saya nggak ada lagi yang menutupi. Mungkin saban hari saya menangis, sedih mengingat Simbok, juga kesepian. Apa Juragan suka dengan tubuh saya? Pastinya ada yang melihat dan membantu saya, soalnya saya siuman di rumah sakit. Dan sesudahnya, saya dapat duit.
