hebat sekali!” Papiku ikutan menegang, mungkin akibat kejangan tadi.Beliau mencengkeramkan kedua tangannya di pinggulku, terasa sedikit kukunya di ujung kulitku. Kulihat dengan jelas bahwa Papiku sedang mengocok dengan penuh ritme kemaluannya yg tdk begitu terlihat olehku karena dia sedang membelakangiku.Desahan Papiku yg bercampur oleh suara TV membuatku mengalami perasaan gelisah (mungkin aq menjadi terangsang barangkali ya) sehingga pintu menjadi terbuka lebar dan Papiku cepat-cepat menghentikan aksinya dan mematikan TV. Bokep sex Ya.. Ketika dari bibirku keluar kalimat-kalimat penolakan dan tanganku mulai bergerak memberontak, seluruh bagian yg tubuh yg lain malah pasrah dan terutama pahaku yg mulai terasa kesemutan mengiringi rasa seperti ingin kencing dari selangkanganku setiap kali jemari papiku menyapu seluruh permukaan kemaluanku yg tertutup oleh bulu-bulu pubic-ku yg banyak dan halus.Akhirnya kira-kira seperempat jam kemudian seluruh tubuhku hanyut luruh, bahkan dari bibirku keluar suara mendesis dan rengekan manja setiap kali Papiku berbuat sesuatu di bagian tubuhku tadi.




















