Eh, ternyata tidak hanya Mitha yang ikut, tapi adiknya, Rikha, diajak serta.Aku tanya pada Rikha, “Lho, kok kamu ikut, katanya sakit tenggorokan. Begitu melelahkan.., namun begitu nikmat. Video bokep Aneh sekali, pikirku. Hmm, betapa cantiknya dia, pikirku.Merasa ada kesempatan, segera kuarahkan tangan kananku pelan-pelan ke tangan kirinya, lalu kugenggam dan kuremas pelan-pelan. Tapi sungguHPun begitu, aku tidak mencintai dia sama sekali dan tidak menganggapnya sebagai pacar, walaupun sebetulnya aku sendiri juga belum punya pacar, jahat juga yah aku.Beberapa puluh menit kemudian pintu diketuk oleh Mas Mahen dan akhirnya kamipun pulang, sampai di rumah sudah sekitar jam 11 malam. Aku langsung berjalan keluar kamar, sedangkan mereka tidak menghiraukanku sama sekali, benar-benar gila..!Di luar, aku duduk-duduk saja di ruang tamu sambil ngobrol dengan Rikha dan teman-temannya yang kebetulan ciban semua. Good sign, pikirku.Mungkin sekitar setengah jam kemudian baru taksinya datang. Mitha mengangkat pantatnya, lalu Mas Mahen membuka risleting roknya dan pelan-pelan melepaskan rok yang dipakai Mitha.




















