Jelas Paul tidak perduli. Waktupun berlalu, jam didinding kamar Dinda telah menunjukkan pukul 1 dinihari. Bokep Entah apa yang akan terjadi dengan Dinda sang pramugari cantik imut-imut itu, apakah dia masih menjual mahal dirinya. Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya, dengan agak susah payah kembali Paul berhasil menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus Dinda. Sementara itu hujan diluar masih turun dengan derasnya, udara dingin mulai masuk kedalam kamar yang tidak terlalu besar itu.Udara dingin itulah yang kembali membangkitkan nafsu birahi Paul. Belum lagi sempat menjerit, Paul sudah mencekoki mulutnya dengan batang kemaluannya. Disaat seperti inilah dia menyadari betul akan ketidak berdayaan dirinya, rasa sesal mulai hadir didalam hatinya, akan sikap- sikapnya yang tidak berhati-hati terhadap Paul. Segala tingkah laku dan perbuatannyapun cenderung kasar, karena memang dia hidup dilingkungan orang-orang yang bertabiat kasar.“Huh rasakan kau gadis sombong !”, bentaknya kepada Dinda yang tengah tergolek dikasurnya.”Aku dapatkan kau sekarang….!”, lanjutnya. Terlihat oleh Paul, kemaluan Dinda yang
