Semua ikut memuji kami, aku dan SUti Sutinah diam, mulai menikmatinya. Aku melihatnya dari atas perahu di kolong rumah. Bokep Ibu ku diam saja.Ku minta ibu berlutut dan meungging. Kumintaibu duduk dekat denganku dibelakang, agar haluan perahu terangkat sedikit dan perahu kami bisa berjalan dengan cepat. Sutinah duduk di depanku dan menghadap ke arahku. Kami mengikutinya dengan menjaga jarak, agar mereka tidak melihat Suti bersandar padaku dengan manja. Sakit,” katanya. AKu melihat Sutinah bersusah payah berenang mendekati perahu. Tangannya dia masukkan dari atas karet celanaku. Kami tersenyum. Saat kutolak pantatnya, terpegang oleh pantatnya yang tanpa celana dalam. Ibu menjaganya di rumah. Saat itu Suti yag sudah lincah dan pintar mulai mengelus-elus kontol Amir. Sekembali SUtinah, aku suruh dia menelentang di lantai berlasakan tikar. Aku mendekati pintu dapur. Perlahan kudorong. “Ya.. Apa kontolmu tidak mausk ke puki-ku?” tanya ibu tak kalah sengit.




















