“Ih… Om kok celana dalam Rini dibuka…?”, kataku dengan gugup. Bokep Aku merasakan kenikmatan berdesir dari vaginaku, menghantarkan rasa nikmat ke seluruh tubuhku selama beberapa detik. Perasaan-perasaan aneh berkecamuk dalam diriku, walaupun ketika waktu itu, saat aku bangun dari tidurku Om Bayu telah berupaya menenangkanku dengan lembut. Tangan kirinya memegang pinggulku dan tangan kanannya memegang batang kemaluannya. “Om… kenapa dimasukkan semua… kan… janjinya hanya digosok-gosok saja?”, kataku dengan memelas, tapi Om Bayu tidak bilang apa-apa hanya senyum-senyum saja. Sensasi itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh pikiran normalku. Dengan ganasnya dia mendorong pantatnya menekan pinggulku rapat-rapat sehingga seluruh batang penisnya terbenam dalam kemaluanku. geellii… stooopp… tahaann… aahh!”. Hal ini menimbulkan kegelian yang tidak terperikan. Aku ingin menceritakan pengalaman dewasa yang pertama justru dari teman baik ayahku sendiri. Sensasi itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh pikiran normalku. Aku sudah tidak berdaya diperlakukan begini oleh Om Bayu dan tidak pernah kusangka, karena sehari-hari Om Bayu sangat sopan




















