Naik turun seirama nafasnya yang mulai memburu.Mula-mula, aku hanya mengusap-usap kejantananku di atas kulit lembutnya. Bokep sex Klimaksnya datang bagai guntur bergulung-gulung..Ketika nafas kami mulai mereda, suasana hening di dalam telephone itu. Nia mau Mas bahagia”, ia menjawab permintaanku dengan nada lirih hampir berbisik.Mendengar pernyataannya yang terakhir itu, aku makin tidak bisa mengendalikan perasaanku, dan akupun semakin ingin membayangkan ia sedang berdiri dihadapanku saat ini. Lalu aku benar-benar meledak. Ia sedang dalam perjalanan yang tak mungkin dihentikannya lagi. ”Tania tersenyum,“Nia yang memandikan, yaa.. Biar semuanya harum.Sejenak aku melirik ke kaca, dan darahkupun berdesir lagi ketika aku melihat Tania sedang membasuh payudaranya dengan air sabun. Dan mandinya juga pakai shower saja.. Suara dengusan, rintihan pelan dan hembusan nafas panjang saling menimpali, membuat suasana semakin romantis.


















