Bergantian aku cium, jilat, dan kadang hisap puting Karen yang sebelah kanan dan kiri. Bokep Bibir-ku masih tetap beradu dengan bibir Karen. Aku menjadi kelabakan dengan pertanyaan Karen yang simple itu. Sungguh alat yang unik. Aku juga mau browsing bentar, check emails, trus kembali bobok atau nonton dvd lagi.”, kataku lagi. Dia memilih untuk tinggal di apartment saja selama weekends ini. Kedua paha Karen menjepit pantat-ku dan mendorong-nya agar penis-ku tertanam dalam di dalam memiaw-nya. Aku tidak bisa melihat mimik wajah-nya, karena posisi-ku yang sedang telungkup membuat-ku susah menengok kebelakang. “Kak Ditto genit ah…Karen cubit nih!”, kata-nya manja sambil mencubit punggung-ku. Stress dan frustasi-nya banyak dilimpahkan ke aku, karena pacar-nya kurang bisa mengerti keadaan-nya saat itu. Tapi kali ini aku mendapat sedikit perlawanan. Kupandang wajah-nya sejenak, dan mata kami saling beradu.
