Hanya pegangan di lenganku semakin bertambah erat.Sampai di kosnya, ia memintaku masuk kamarnya. Bokep sex “Gile, aku udah mau keluar…”, pikirku. Kupikir ia sudah selesai. Penisku sendiri tetap tegang di dalam memeknya.Lima menit kemudian nafsunya bangkit lagi. Ia mengeluh lirih dan merangkulku sambil mulutnya bergeser mencari bibirku. Kuremas-remas bulatan pantatnya, sambil kugesek-gesekkan ujung hidungku terus. Kalau selesai bekerja, kalau Erik sibuk kuliah, Lia memintaku menjemput ke apotik. Betul, ketika aku baru tiga kali memompa, spermaku keluar. Lalu tanpa basa-basi di kulum penisku. Isapannya di penisku melemah akhirnya. Pelan-pelan kuelus bulu memeknya. Ia sulung dari 6 bersaudara dan akhirnya aku juga akrab dengan keluarganya akibat sering main ke sana kalau liburan. Kugosok-gosokkan ujung hidungku ke pinggul itu, pelan-pelan kujilati memutar menuju ke pantatnya yang indah. Akhirnya kami tak kuat lagi dan terkapar kepayahan. Ia seakan sudah tidak berdaya.




















