Kami duduk di lantai yg dialasi permadani. Dari sofa yg masih terpisah, aku pegang kedua tangannya sambil aku elus perlahan.“Mbak..” kataku perlahan.Mbak Femi cuma memandangku sambil tertunduk, ada sedikit rasa takut terpancar dari wajahnya.“Mbak…” kataku lagi sambil menariknya untuk duduk disofa panjang bersamaku.Mbak Femi mengikuti tarikan tanganku, masih sambil tertunduk antara takut dan malu.Mbak Femi duduk di pojok sofa, sedang aku duduk disebelahnya. Bokep sex Tapi aku tunda sebentar, aku cuma menggosok-gosokkan kepala k0ntolku ke bibir memeknya. “Iya nih mbak, kan deadline bulan depan” jawabku sekenanya, karena aku memang sedang sibuk mengerjakan tugasku yg bertumpuk. Disitu aku baru sadar ternyata pinggul mbak Femi sangat bagus. Disitu aku baru sadar ternyata pinggul mbak Femi sangat bagus. Apalagi saat aku meremas payudaranya, tubuhnya menegang dan melemas seirama dengan remasanku. Mbak Femi cuma melenguh kecil saat aku meremas pantatnya.Kemudian aku beranikan diri untuk meremas payudaranya, walaupun masih dari luar kaos.




















