Dan Tante Ani seperti tidak peduli kemudian meluruskan posisi ku, kemudian dia mengangkang duduk di atasku. Tante Ani tidak mau kalah, bahkan tangannya sudah mulai melepaskan melorotkan celana luar dan dalamku. Bokep Nggak sopan,” jawabku sambil menunduk setelah melihat Tante Ani nampak sungguh-sungguh dengan kata-katanya.“Lho, kan tante sendiri yang nawarin, jadi nggak ada lagi kata nggak sopan. Dan kamu harus kembali ke tim sepakbola. Setelah uring-uringan sebentar, akhirnya kuputuskan untuk ke rumah Agus. Kemudian dia masuk ke ruang tengah sambil memberi isyarat padaku agar menunggu. Sementara aku mulai membaca-baca koran yang ada di meja untuk.Hampir setengah jam aku sendirian membaca koran di ruang tamu, sampai akhirnya Tante Ani nampak keluar dari ruang tengah. Sekarang tidak lagi hanya pundakku, tapi mulai memijit punggung dan kadang pinggangku. Enggak tante. Biasanya dia menyebutku dengan “nak Didik”.“Kok bengong!” Tanya Tante Ani membuatku kaget.“Eh..















