Sebenarnya hal itu tak menggangguku lagi, begitu aku terlelap. Ha ha ha [“Ya.. Bokep sex Sekilas, Ia memandang, posisi tidurku, dan, seperti tak terjadi apa-apa, mungkin setelah meyakinkan dirinya, bahwa aku tak mengetahui apa yang di lakukannya. Meski sangat terbuka kesempatan itu, tapi aku tidak serta merta berani ‘menguliti’ Nenek. “Males Mbak, aku penginnya main-main sama Mas Yogi, Mas Simin dan teman-teman yang lain,” rontaku dengan lagak acuh tak acuh setengah memohon, agar aku di perkenankan tidak mengikuti Vacancy [begitu biasanya Nenek menyebut liburan-pen. Pasti mau turun hujan nih,” pikirku. Hanya saja yang mengundang decak kagumku adalah, di sini kutemui bulu-bulu seperti rambut yang sebagian besar berwarna putih seperti uban, tetapi cuma satu sisi yang tersisa. Meski sesudahnya terasa agak perih, tapi aku sangat menikmatinya. Jadi meski sudah memicingkan mata, tetap saja obyek yang sedang ku amati tampak kabur. Tentu saja perkiraanku ini di dasari oleh kenyataan, ketika terasa ada sentakan khas, yang sebenarnya membuat suara ranjang




















