Desahnya terdengar lirih dan membangkitkan birahi. ujar Nita kemudian berbalik bertanya.Oh, iya! Bokep sex Penyakit setan ini tiba-tiba menyerang? Di percayakan dengan milik sendiri kan lain, Nit!Yah…..terserah kamu lah potong kemu-dian, Sudah punya putra berapa sekarang? Duburnya masih perih begitu pula dengan memeknya. Sebuah beban pen-deritaan yang jarang ditemui insan sejenisnya.Jam dinding di kamar berdering kencang satu kali. Terus dan terus tak henti henti dengan mata terpejam pejam.Tak berbeda dengan apa yang dirasakan Fachdat, nita pun demikian. Ia kosen-trasi sejenak, menghilangkan kekakuan kekakuan yang ada padanya agar tidak mengundang per-hatian bi Murni atau pun Bahri. Makin lama semakin di percepat. Matanya terpejam. Percayalah, ma!Dengan sendat yang memilukan, perlahan Nita membuka mulutnya.Mama telah berbuat serong!DEER! Sendirian…….?Ya, sama siapa lagi? Mudah mudahan obat ini mujarab, obat itu memang aku pesan secara khusus pembuatannya, tentunya aku bayar dengan harga mahal… ulang Bahri lagi.




















