Kini dari semua sudut payudaraku, sekarang tinggal putingku saja yang belum tersentuh lidahnya. Bokep sex Tapi, seperti yang kubilang tadi, aku tidak nyaman dengannya karena dia aneh dan suka membanggakan dirinya, memang sih dia pintar dan sering ikut lomba karya ilmiah tingkat dunia, tapi aku benci kepada lelaki yang sombong. “dek Vina, jangan pulang dong”. “makasih bos”, jawab mereka berdua serentak. “mmmhhhh,,aahhhh”, desahku lembut menerima serangan lidah Mbah Centeng di dalam vaginaku. “yah, bisa dibilang begitu”. “emang gak ada cara lain, Mbah?”, tanyaku. “si bos sembarangan aja,, mana mau cewek secantik Vina ini ******* ama 2 jin yang serem kayak kita, bener kan neng Vina?”, ujar Cuprit. “itu dia, supaya lo bertiga lebih deket,, lo berdua boleh ******* ama dia”. “enak aja, ya nggak lah”. “silakan aja,, saya bakal ngelayanin kalian berdua”, jawabku sambil terkesima dengan kesopanan mereka yang seperti seorang pria bangsawan.




















