Jack menengadah memandangku sayu. Bokep Dan aku cuma tersenyum, senang karena pekerjaanku dihargai. Tapi aku pasrah saja dan saat bibir kemaluanku tersentuh, semakin bergetar tubuhku. Selama minggu pertama tugasku tidak begitu banyak, hanya mencek selang infus, mengamati suhu tubuhnya, denyut dan tekanan jantungnya serta menyibin dengan pispot untuk buang air.Pada minggu kedua selang mulai dilepas, tugasku bertambah menyuapinya bubur sumsum cair dan membersihkan tubuhnya dengan memandikannya. Oh enak sekali jilat memek ini. Dengan nada bergetar, dia memintaku untuk mencium, sambil menunjuk kemaluanku.Aku bingung untuk menolaknya, takut tersinggung, kalap dan marah. Aku tersenyum dan kubalas ciuman di pipinya. Sebelum aku keluar, Jack sempat mengucapkan terima kasih. Kembali saat aku bersihkan di balik kulit kepala penis yang tidak disunat itu, terasa semakin keras, sengaja aku kocok perlahan supaya lebih maksimal.Dan saat saat dia memejamkan matanya, diam-diam aku ambil penggaris yang sudah aku siapkan. “Berapa senti Rin..?” katanya masih tersenyum. Aku ditunjuk oleh dokter kepala untuk merawatnya karena dari




















