Aku menurutinya. Tapi anehnya, aku menikmatinya. Bokep sex Pelan-pelan aku keluar dari pepohonan saat jalan raya sepi. Nyonya Hana mengatakan bahwa sewa villa telah habis dan aku harus meninggalkan villa sebelum jam tujuh pagi. Di sana tangan dan kakiku diikat dengan tali, kemudian pintu kamar mandi dikunci oleh Nyonya Hana. Aku hanya dapat berteriak kesakitan dan memohon ampun pada Nyonya Hana. Semenit kemudian, dia sudah berdiri di belakangku.Dia lalu mendekatiku dan berkata, “Hei budak, kamu adalah milikku dan saat ini aku ingin sekali menyiksa kamu. Kini aku telentang dalam keadaan terikat dan telanjang seperti huruf X.Nyonya Hana lalu meraih kotak tempat dia menyimpan alat-alat penyiksaan dan mengambil dua buah jepitan buaya yang bergigi tajam dan terkenal kuat cengkeramannya. Tapi anehnya, aku menikmatinya. Aku hampir-hampir tidak kuat menahan pelecehan itu. Nyonya Hana lalu menyuruhku untuk memasuki ruang belakang. Dia ternyata membawaku ke halaman belakang. Setelah Nyonya Hana pergi, aku pun mulai berjalan ke arah jalan raya.




















