Kedua tangan Ica menahan tubuhnya di dinding kamar.“Mas… Eennakk sekali… ” rintih Ica.“Kamu memang… Jagonya Mas… Uuuhhh,” berkali-kali Ica merintah tetapi hal itu tidak menghentikan permainan aku yang semakin gila saja.Setelah puas dengan posisi seperti itu, dengan memeringkan tubuh Ica yang masih berdiri, aku angkat kakinya satu sehingga aku bisa memasukkan penisku dengan leluasa.“Crek… Crek… Crekk… ” suara penisku yang sudah mulai dibasahi oleh cairan Ica yang begitu banyak meleleh, sampai menetes di pahaku.“Mas… Kamu.. Video bokep Tanpa melihat gelagat Ica yang semakin membuat detak jantungku semakin cepat, aku langsung ambil handuk dan mandi.Malam semakin larut dan hampir 3 jam aku di dalam kamar berdua dengan Ica, detak jantungku semakin kencang tatkala Ica sesekali sengaja menyentuhkan tangannya di pundakku. Yang pasti hari itu begitu hebat permainan yang aku lakukan denagn Ica.Setelah siap, aku check out dan meluncur kearah terminal Bungurasih.“Kamu hati-hati Ica” sambil aku kecup keningnya.“Terima kasih Mas buat permainan semalam dan tadi pagi” kata Ica berterima



















