Aku mengangguk tanda setuju. Aku sempat risih, tapi entah kenapa aku ingin sekali memanjakannya karena dia telah baik kepadaku.“Bapak liatin payudara saya terus, kenapa Pak? Bokep Kemudian aku mengecek kembali berkas-berkas yang harus dibawa ke pertemuan tersebut.Tepat pukul 06.45 kami sekeluarga berangkat. Payudaraku seperti menantang setiap orang yang memandang.“Mas ini, nanti kan aku pakai blazer dan kerudung, masa iya aku ke kantor dengan pakaian begini” jawabku sambil tersenyum.Suamiku hanya tersenyum sambil mencium keningku. Aku tau inilah akhirnya baktiku kepada atasanku akan kulakukan.“Ayo Pak, masukan kontol Bapak kesini” kataku sambil ku usap memek ku. Ingat Mas dan anakmu dirumah”, “iya Mas, jaga anak kita baik-baik”. Kami mengantar anak kami terleboh dahulu ke sekolahnya. Aku mengerjakan aktifitasku sebagai seorang istri. “ Ah iya Pak begitu teruuusss Pak jilat memekku” kataku. “Ah kamu bisa aja Yul” jawabnya.Kami pun sampai di tempat makan malam. Meskipun demikian, aku selalu menjaga kepercayaan suamiku dan tidak pernah menodai perkawinan suci kami. Sekitar pukul
