Aku lakukan buat kamu,” jawabku mesra.Kemudian aku memeluk tubuh Udiyani mesra, sembari membimbingya untuk duduk di pinggiran bathtub.Dan selanjutnya aku nyalakan kran airnya. Mas.. Bokep sex Siapa takut..” tantangnya kemudian.Dengan berlari kecil aku mengejar Udiyani yang sudah sampai di depan kamar mandi. Setelah menunggu beberapa saat minuman pesanan kita pun datang.Tanpa menunggu beberapa saat, sebelum pelayan pergi Udiyani sudah terlebih dulu meminumnya hal ini di karenakan udara pegunungan yang berkabut sudah mulai terasa menusuk tulang belulang.Dengan lembut aku memeluk Udiyani yang nampaknya mulai kedinginan.“Kamu kedinginan sayang?” Tanyaku“Iyah nih Mas..” katanya pelan.Sambil memeluk Udiyani aku membisikan kata-kata mesra.“Adiet hangatkan yah sayang..!” kataku lembut di belakang telinga.Udiyani hanya tersenyum manis, tanpa berkomentar sambil mengedipkan matanya tanda setuju. Lidahku begerak naik menelusuri betisnya yang jenjang dan berakhir di pahanya yang mulus.Gerakan lidahku semakin liar namun lembut, setelah sampai di pangkal pahanya.




















