Namun aku diam saja, yang penting dia sudah mau aku ajak pergi, tinggal penyelesaiannya saja.Lagian kenapa harus minta tanggung jawab, aku tidak melakukan apa-apa dengannya, pikirku lagi. “Santii.. Bokep Ia hanya menyapukan lipgloss tipis, yang membuat jantungku semakin deg-degan.Aku segera menancap gas menuju tol ke arah Ancol. Bukan main rasa senangnya hatiku.Akhirnya.. “Kenapa, Santi, ada apa ‘yang?”, saya bertanya sambil menarik kami dari liang kewanitaannya. Aku memperhatikan dengan hati-hati kejantananku yang keluar dengan lincah di sana. kesempatan ini aku gunakan untuk menekan kejantananku yang sedari tadi butuh distribusi ke selangkangannya. “Occhh..”, Eksanti kaget ketika menyentuh kejantananku yang telah tegak menegang. Aku akhirnya berharap Eksanti bahwa sebenarnya aku hanya ingin berdua saja dengannya, sambil memeluk tubuhnya, itu saja.




















