Ai Ling hanya bisa menangis sesenggukan tanpamelawan lagi, sudah pasrah rupanya. Ia kembali merintih mohon ampun dan mengeluh kesakitan di kemaluannya. Bokep Rencana itu berjalan sukses, satpam yang menjaga pintu gerbang kampus tidak curiga begitu mobil kami lewat. Denganpingsannya dia, aku bisa sesuka hati berganti posisi. Karena merasakan adabenda yang mengganjal dan keluar masuk di kemaluannya, akhirnya Ai Ling sadar. 15 menit, aku belum juga ejakulasi, kubalik tubuhnya hingga menungging dan tanpabasa-basi kutembus anusnyalangsung sampai sedalam-dalamnya dengan batang kemaluanku yang 18 cm itu. Kami kaum pribumi hanya menjadi warga minoritas di sana. Sepanjang jalan Ai Ling meratap-ratap mohon belas kasihan, ia bilang aku boleh mengambil semua duitnya, perhiasan dan handphone jika ia dibiarkan pergi. Sekarang kita masuk mobil, lu yang mengemudi dan
ingat, pisau ini siap ngeluarinusus lu kalo lu macem-macen di jalan!” ancamku. Ia menjerit-jerit dan mencakar
tangan dan dadaku. Entah kenapa, keadaan itu malah membuatkumakin terangsang.




















