Tapi belum tersentuh kepala kejantanankuku. Tetapi sejak tadi aku tidak melihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadi mengerlingkan mata ke arahku. Bokep sex Mbak Fera sudah turun. Kemudian menyerahkan celana pantai. Darahku mendesir. Ada cairan putih di celana dalamku. Lalu memegang selangkanganku,
“ Yang mana..? Sudah tiga tahun, benda ini tak kurasakan Sayang. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, selangkangan. Aku meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Aku tidak berani menatap wajahnya. “ Ngapadian sih di situ..? Majalah lagi, ah tidak aku harus bicara padanya. Garis setrikaannya masih terlihat. Ya tidak apa-apa, hitung-hitung olahraga. Dia tidak lagi dingin dan ketus. Langkahku semangat lagi. Makin lama makin jelas. Yes, Aku bisa dapatkan dia, wanita setengah baya yang meleleh keringatnya di angkot karena kepanasan. Esoknya, dari rumah kuitung-itung waktu. Lalu menyentuh Kejantananku dengan sisi luar jari tangannya. Atau jangan-jangan dia juga disuruh ibunya bayar arisan. “ Sst..!
