Payudara yang selama ini hanya ada dalam imajinasiku kini terpampang jelas di hadapanku. Bokep “Oh Mbak… Enak banget”, desisku lagi. Jembutnya lebat sekali dan baunya wangi. “Dikunci dulu, trus ntar kuncinya bawa ke sini ya, mas!”
Sesaat aku bingung sambil berjalan turun menuju pintu gerbang. Aku selalu terobsesi dengan payudara yang kecil.Ibu Titis suka memakai pakaian yang seksi. Mbak Titis berusaha mengatupkan pahanya tapi aku menahannya dengan kedua tangan supaya tetap terbuka. Dan lebih kaget lagi karena itu adalah tangan Ibu Titis yang sedang berjongkok di samping kursi yang aku duduki. “Siap Pak”, jawabku sambil berlagak kayak prajurit. Tanpa bisa kutahan, senjataku segera mengacung memenuhi celanaku. Dia mempunyai istri yang sangat cantik. Marketingnya pada keluar semua. Aku diam saja karena tidak tau harus ngomong apa. Muluntuku pun mulai menghisap gundukan indah Mbak Titis. Kurasakan ada cairan menempel dilidahku.




















