Hana tahu saya kecewa. Walau dengan mengendarai motor bututku, saya sampai juga ke rumahnya setelah berjalan selama beberapa jam dari rumahku. Sex bokep Hana meminta saya untuk mengangkatnya sebagai “adik”, sedangkan saya diangkatnya sebagai “abang”! Sambil tersenyum sangat manis, dianggukkannya kepalanya. Saya hanya menelan ludahku bila tanpa sengaja mengintip bagian yang menggunung itu. Hana menyandarkan wajahnya ke dadaku…
Saya menyambut dengan tenang. Sementara tangannya semakin ganas bermain di kemaluanku, maju-mundur dengan cepat. Nikmat tiada tara. Saya setuju-setuju saja. Hanya saja ia bilang “dasar, abang nakal!!” saya hanya tersenyum…
Kalau sudah dibilangin begitu, maka akupun kadang lebih berani lagi. Ciumannya semakin ganas, & mulai menggigit lidahku yang masih berada dalam mulutnya. Walaupun hal itu sudah sering kurasakan dalam kencan-kencan liar kami selama beberapa saat sejak saya berkenalan dengan Hana, tetapi kali ini rasanya lain. Melalui paha sebelah dalam, perlahan tanganku naik ke atas, menuju ke kemaluannya. Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya.




















