Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Ayu, gua cinta elu.”
Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Bokep sex aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu. “Duduk sini Ton, jangan bengong aja, khan udah gua bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Ayu sambil menepuk sofa menyuruhku duduk. “Oohh esshhh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohhh.. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya. Kemudian kuletakkan Ayu pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu aku menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami saling pagut memagut dengan mesranya sambil berpelukan erat. Tapi aku tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk kerja. Kemudian aku pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon elu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau elu ngomongin..?”
Ayu tidak langsung ngomong,




















