Tapi hatiku tidak punya perasaan yang sama. Tidak terlalu dalam namun aku sukses dibawa permainan jarinya sampai menuju puncak kenikmatan. Bokep sex Bahkan 30 detik setelah aku duduk pun kami masih terdiam masing-masing. Saat kupancing sedikit, secara terang-terangan dia bilang dia mengagumiku. Secara lihai dia melepas pengait bra di punggungku hanya dengan satu tangan. Awalnya hanya ujung kepalanya, tapi aku menginginkan lebih. Lidahnya langsung menyapu menikmati seluruh cairan cintaku meleber keluar hingga bersih.Setelah ‘dicuci’ vaginaku kembali dimasukkan satu jari tangannya. Oh, tidak. Tentu yang muncul di pikiranku adalah soal selera seksualnya itu. Tasku lepas dari genggaman dan lututku melemah. Aku bangkit, menggenggam tangannya yang memegang sabuk, lalu berlutut di hadapan selangkangannya. Itu foto yang biasa saja sebetulnya, namun fakta bahwa foto itu diambil dan dikirim oleh ‘dia yang seharusnya tidak berada di sini’-lah yang membuatku deg-degan.Dia adalah temanku di Facebook. “Enak banget sayang!”Aku menunggu dengan was-was, bersiap menerima guyuran sperma di wajahku.Tapi tidak ada.




















