Lalu aku berbaring di tempat tidur. Bokep Aku menarik nafas, sedikit jengkel akibat klimaksku yang menjadi tertunda. Aku dan Suster Vika menoleh kaget. Sudah waktunya bangun, kata Suster Vika.Nggg dengan sedikit rasa segan akhirnya aku bangun juga sekalipun mata masih terasa berat.Sekarang sudah tiba saatnya mandi, Mas, kata Suster Vika lagi.Oh ya. Suster Vika menggelar selembar handuk di atas pahaku.Dengan semacam sarung tangan yang terbuat dari bahan handuk, Suster Vika mulai menyabuni tubuhku dengan sabun yang kubawa dari rumah. Namun Suster Vika malah tersenyum manis. Wah, asyik juga kayaknya sih. Lidahnya yang menjulur-julur bagai lidah ular menjilati kedua puting susu Suster Mimi yang walaupun tinggi mengeras tapi tidak setinggi puting susunya sendiri. Suster, saya pinjam handuknya deh. Aku dan Suster Vika menoleh kaget. Kacau, aku melihat perubahan di wajah Suster Vika melihat tonjolan itu. Saya mau mandi di kamar mandi.Lho, kan Mas sementara belum boleh bangun dulu dari tempat tidur sama dokter.Jadi?Jadi Mas saya yang mandiin.Dimandiin?




















