Ia tersenyum. Bokep sex Bulat besar dan bergoyang-goyang dengan indahnya. Bongkahan-bongkahan pantat keduanya yang montok dan padat itu kini menjadi sasaran remasan tanganku. Tubuh montok Dewi bergetar-getar seirama dengan genjotan kemaluanku. Beberapa detik kemudian ada SMS masuk lagi.“Pilih aja yang Kho Ardy suka.”Aku tak dapat lagi berkonsentrasi pada makan siangku. Ketika separuh batang kemaluanku telah menerobos liang nikmatnya Dewi, aku berhenti sejenak dan membiarkan dia menikmatinya.Kulihat ekspresi wajah Dewi yang menggelinjang kenikmatan. Namun kupikir Yen dan Mei tak mungkin berbohong. Badannya mengejang-ngejang diiringi erangan kenikmatan.“Auu.. Ketika masih kunikmati dadanya yang empuk menempeli dadaku dan tanganku meraih-raih pantatnya, ia mendaratkan kecupannya di pipiku. Huu.. Yang kurasakan hanya geletar-geletar nikmat yang menjalari seluruh bagian tubuhku dan meledak-ledak di denyutan kemaluanku.Melepaskan kuluman di kedua puting susuku, Fenny menyusuri perutku dan mendekati selangkanganku. Pantatnya bergetar hebat. Bisa dengar kan? Ya kan?”
“Siapa yang nolak”, sahutku.“Apalagi dilayani oleh empat wanita Cina yang cantik-cantik dan montok-montok ini.”
“Itulah manfaatnya mempunyai sahabat”, sahut Fenny.“Bisa berbagi suka




















