Sengaja kuperlihatkan agar ia dapat melihatnya. Bokep sex Lalu ngomong apa? Toh, si setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di salonnya. Aku berhasil. Junior berdenyut-denyut. Lalu asyik membuka tabloid. Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku. Lalu menyentuh Junior dengan sisi luar jari tangannya. Bagiku itu sudah jauh lebih nikmat daripada bercerita. Aku meringis menahan sensasasi yang waow..! Masih ada waktu bebas dua jam. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Pasti terburu-buru. Betisnya mulus ditumbuhi bulu-bulu halus. Auhh aku mau keluar ah.., Yang tolloong..!” dia mendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.“Yang.., cepat-cepat berkemas. Masih melongo.“Itu jendelanya dirapetin dikit..,” katanya lagi. Mulutnya persis di depan Junior hanya beberapa jari. Ia memulai pijitan. Sekenanya saja kubuka halaman majalah.“Tunggu ya..!” ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke balik ruangan ke meja depan ketika ia menerima kedatanganku.“Mbak Wien.., udah ada pasien tuh,” ujarnya dari ruang sebelah.
