Perusahaan aku terbilang kecil, hanya memiliki karyawan di bawah sepuluh orang saja.Kehidupan seksualku sebenarnya normal, aku telah berkeluarga dan memiliki anak berumur satu tahun. “Lapar yang mana nih? Bokep sex “Ya dua-duanya dong, terserah kamu mana yang mau diatasi lebih dahulu, perut atau bawah perut?” kataku kini dengan mengelus pahanya. “Lumayan lah..” jawabnya sambil menyodorkan kue kecil,
“Mau Mas..?”Aku ambil biskuit pemberiannya dan mulailah pembicaraan mengalir lebih lancar. Selang beberapa lama, Voni bergerak, berbalik membelakangiku. Cukup lama Aku mengajarinya komputer hingga waktu makan siang tiba. Cepat juga ‘dapat’nya nih anak..” pikirku, sambil terus kuremas dan kuhisap puting dan buah dadanya.Setelah merasakan orgasme pertamanya, Voni kemudian membungkuk menghadapku sambil melepaskan atasannya. Selang beberapa lama, Voni bergerak, berbalik membelakangiku. Gimana.. Saat itu Aku memberanikan diri menyapanya.“Kamu nggak lapar?” tanyaku sambil memegang perutnya, maklum sudah hampir dua jam Aku menahan libido melihat pemandangan menggiurkan.




















