“Kamu merasa enak sayang? Bokep sex dan apa selama ini ngga sering-sering dirazia oleh petugas?” tanya sy pada Dina saat kami barengan masuk pintu wisma itu sambil mengawasi di sekelilingnya. “Ngga taulah, sebab baru satu kali aku ke sini sewaktu pacarku membawaku dgn tujuan yg sama sampai aku tahu tempat ini, dan itupun sudah lama” jawabnya sambil menceritakan soal peristiwa persenggamaannya dgn pacarnya tempo hari di wisma tersebut.“Mudah-mudahan aja ngga terjadi apa yg kita khawatirkan” katanya lebih lanjut. Selesai kami lihat tarif dan kamar yg kosong pada serlembar kertas di atas meja pelayanannya, Dinapun membuka dompetnya dan aku usulkan untuk gabung saja biar lebih ringan pembayarannya. Betul-betul saling melepaskan kerinduan.Sekitar 30 m dari wisma yg kami tuju, Dina tiba-tiba menghenDinan mobil lalu turun dan akupun mengikutinya. Warna kulit kami sangat kontras karena kulitnya putih sementara kulitku agak hitam.Setelah ia melepaskan baju kain yg dikenakannya, ia lalu kembali berbaring.




















