Bikin aku keki aja. Kayak baru pertama kali melihat kontol aja, hehehe…” Sita dengan santainya mengejekku sambil menutup pintu kamar.Wajahku semakin memerah mendengar kata-katanya. Bokep Mana bisa aku hamil kalau begini terus. Bulan depan kita pindah ya?”Aku tidak bisa menjawab. Beberapa kali, seperti barusan, ia terlihat siap mengungkapkan rahasianya. Tapi antusiasku tidak lama, sebab mendadak suamiku menundukkan wajahnya dan menggeleng, bibirnya kembali terkatup rapat setelah sesaat tadi sempat bergerak-gerak. Aku pun membukanya, dan melongo.“Gimana, indah kan? Yang kuceritakan tempo hari.”Bang Irul hanya tersenyum kecil,“Ayo sini, mbak Indri. Wanita cantik itu lalu merangkak naik ke atas ranjang dan kembali memeluk tubuh suaminya.“Lanjut, yuk!” bisik Sita manja.Mereka berdua pun berciuman panas sambil beradu lidah. “Ah, nggak ah.” aku masih tetap keberatan. “Ya gitu deh.” aku berterus terang.




















