Sebelum turun aku tulis nomor tlpku di tangan salah satu bapak itu entah apa maksudku, mungkin agar aku dibiarkan turun, mereka melepaskan pahaku. Bokep Evan si ketua osis itu melongo melihatku seperti itu. Evan menindihku dari belakang, membuatku ngos-ngosan, akhirnya penis yang masih tertancap itu ditarik oleh Evan, dan ia berguling ke samping. Ketika aku sudah mulai terlihat tenang, Evan menggerakkan pinggulnya, menarik dan memasukkan penisnya dengan perlahan.Tubuhku bergerak-gerak ga karuan, nikmatnya luar biasa. Dudukku jadi seperti berjongkok aku tutup kakiku rapat-rapat, tapi pasti pahaku bisa terlihat jelas oleh bapak-bapak itu.Aku pura-pura tidak tahu, anak kuliah itu pasti tadi sudah melihat pantatku waktu aku masuk tadi karena ia duduk dekat pintu, sekarang bapak-bapak ini menatapku dari atas sampai bawah. “Eh da, jadi bener lo cewe bayaran?” tanyanya lagi. Aku diperlakukan bagai Putri.




















