Jangan.. Bokep Ya ampun.. Liaa.. Ntar elu gua perkosa..Sshh.. Cantik cantik tapi sudah jebol..” sungut Paul kecewa sambil melepaskan batang penisnya dari dalam liang kemaluan gadis itu. “Ya sekarang non.. Pegawai yang kedua, Susan, wajahnya biasa biasa aja dan kulitnya sedikit gelap, tapi bentuk tubuhnya.. “Ya sudah.. Iyakan..” seru Aske sambil melihat ke arah Alfa dan Susan, yang langsung di sambut oleh anggukan kepala mereka berdua. Saya sudah turuti kemauan kalian.. “Hentikann.. Lepasskan sayaa.. Ssaaya.. Gua keluar..” sambil tangannya mencengkeram pinggulku dan menyentak nyentakan pantatnya, membuat batang penisnya makin dalam tertanam di liang vaginaku. Dia menaikan kedua kaki gadis itu ke atas pundaknya dan mulai memaju mundurkan pantatnya, membuat Susan makin menjerit jerit kesakitan karena Paul memompanya dengan sangat kasar. “Percuma teriak-teriak, nggak akan ada yang denger suara lu di sini..” seru Paul sambil tetap memeluk tubuh Melanie dari belakang, sementara satu tangannya mulai meremas remas buah dada gadis itu.




















