Dia ketawa cekikikan saja. Akhirnya kupakai lagi celanaku, kututupi alat kelaminku sebagaimana mestinya. Bokep Aku lepas sabuk, kancing celana, aku turunin perlahan-lahan sampai tinggal celana dalam, aduh, nggak tahan banget, habisnya si Ikanya ketawanya semakin keras, mukanya semakin merah dan lucu apalagi matanya yang mungil itu. Aduh aku berusaha menunjukkan batang kelaminku ke mukanya, biar dia bisa melihat sebesar-besarnya sampai mengerti. Setelah cuci tangan kukasih sun manis di pipinya yang masih kemerahan menggeser ke depan sedikit yaa, sedikit lagi, sedikit lagi, sampai bibirku tepat berada di ujung bibirnya, terus dia menundukan kepalanya, artinya tidak boleh aku lanjutkan. Ya sudah nggak apa-apa. Aku kocok-kocokan alat kelaminku sendiri. Ika menjawab, Ya entar pas ulang tahunnya Kak Rudi saja Aduh, aku nggak tahan benar deh, pengen waktu itu juga aku keluarin burungku tapi aku tahan-tahan juga.




















