Dia terus menggerakkan tubuhnya maju mundur, makin lama makin cepat, sambil tangannya memegang pinggulku.“Ah..ah..ah…teerrruuus Riz….terruuusss…..aaaaahhhh”.“Tan, Faarriizz maau kke…..lluaarr….giimaannaa nihhhh…..aahhhh…ahhh?”.“Ahhh…aahhh…kkee…ahh…keeluaarinn aja Riz…aahhhhh”.Plok..plook…clooppss….cloppss…. Bokep sex Dia terus memompa vaginaku dengan batangnya, batang yang baru sekali ini merasakan nikmatnya dunia. Fariz tampak terkejut melihatku, karena handuk yang kukenakan benar-benar hanya menutupi payudara dan kemaluanku saja. “Sekarang pijitin pantat tante aja, dari tante duduk nyetir terus”. Fariz tampak terkejut melihatku sedang duduk di toilet, “Ma..maaf tante, saya lupa mengetuk pintu”. Aku pun berbaring telungkup di tempat tidur dan menurunkan handukku sehingga hanya menutupi bagian pantatku.“Ayo..tunggu apa lagi”, kataku kepada Fariz yang tampak tertegun melihat tubuhku yang hampir telanjang. Dia tampaknya menikmati hal ini. Fariz terus saja mencuri pandang buah dadaku yang “luber”. Kami terus berpelukan sambil berciuman, sesekali penisnya menyentuh klitorisku dan ini membuatku makin menggila. Sesampainya di kamar, aku langsung menutup pintu dan menuju kamar mandi, aku sudah tidak tahan menahan pipis sejak di tol tadi. “Gerakin tanganmu maju mundur




















