Dengan malu dia tertunduk. Bokep sex Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat ‘perangkatnya’. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Penny’ku, terasa Lia agak rileks. Penny’ku segera masuk. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Dengan sedikit mengintip, Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak sengaja mulai bangun. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.Lia ikut bersama kami hingga tahunan, sampai suatu saat dia dipanggil oleh orang tuanya untuk dikawinkan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di




















