Sampai di rumahku, aku turun membuka pintu, dan langsung masuk garasi. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Bokep sex Aku sih setuju saja. Aku jadi nafsu banget. Aku mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk, keluar masuk dalam vagina yang basah dan licin. Pagi-pagi hari berikutnya, aku ditelepon ibu mertuaku, minta agar sore harinya aku dapat mengantarkan ibu menengok famili yang sedang berada di rumah sakit, karena ayah mertuaku sedang pergi ke kota lain untuk urusan bisnis. Kemudian dengan serta-merta lidahku disedotnya dengan penuh nafsu. “iich anak nakal”, Pahaku dicubitnya. Kami saling mengasihi, antara ibu dan anak, antara seorang pria dan seorang wanita, kami tulus mengasihi satu sama lain. Hemm, sungguh menggairahkan. “Iich.., dasar anak nakal”, ibu mertuaku merengut manja. “Toom…, ibu juga. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik, “Tom, bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini”.




















