“Iya mbak, tunggu sebentar saya coba dan ambil uang terlebih dahulu”, ucapku dengan gugup. Perlahan aku kulum puting susunya yang membesar berwarna kecoklatan itu. Bokep Aku melepaskan penisku dari cengkraman tangan dan mulutnya. Aku meremas hingga dia tak ada perlawanan sama sekali. Aku tekan penisku lebih dalam lagi, dengan kuat aku menekan penisku. Jam 4 sore ada seseorang datang dengan menekan bel,
“Tin tongg”. Saat aku terus menjilati dan mengecup memeknya, dia tak berhenti mendesah. Aku benggong dan Siska pun bertanya berulang-ulang hingga aku sadar,
“Maaf mbak, saya terpesona dengan penampilan mbak Siska”. Semakin hari semakin cepat aku minta jika barang datang segera beri kabar. “Ahh bisa aja, ini mas celana dalam pesanannya size L ya mas?”. Perlahan aku kulum puting susunya yang membesar berwarna kecoklatan itu. Aku kecup dengan penuh kehangatan, kita saling berciuman, lidahku dan lidahnya saling menarik.
